Cerita Bokep Mama Lina

cerita sex
Cerita Bokep Mama Lina 


Pesona Pelangi | Cerita Bokep Mama Lina  -  Nama saya Rendi, punya istri, bekerja di perusahaan swasta, Istri saya cukup baik, cantik dan menggairahkan, tetapi yang akan saya ceritakan bukan tentang seks saya dengan istri saya, tetapi tentang hubungan saya dengan orang paruh baya , yang statusnya tante, tetapi keluarga kami memanggilnya Mama, ini wajar, agar kami bisa lebih dekat dan lebih dekat.


Mama Lina begitulah nama dan nama tante istriku, Mama Lina adalah istri istri pamanku, maaf dia istri kedua istri pamanku, cantik, tidak terlalu tinggi, natural seperti pribumi, kulitnya lumayan putih mulus, walaupun dia tante atau lebih tua dari istriku tapi belum cukup umur, karena dia istri kedua dari istri paman ku, semua lekuk sensualnya masih kencang, mulai dari payudaranya, masih terangkat ke atas dan menonjol menggairahkan, putingnya juga masih seperti anak perempuan, perutnya belum kendur, serta pinggul dan pahanya. pantatnya masih menonjol.


Apa kamu tahu kenapa? Poker Pelangi - itu karena mama lina tidak pernah hamil dan ternyata selama 9 tahun menikah dengan istri paman saya, dapat dikatakan hanya berhubungan seks selama 1 tahun seperti istri, selebihnya 8 tahun berikutnya, hanya dia yang bisa nikmati dengan sentuhan tangan suaminya, Itu saja yang dia alami Karena Suami punya penyakit jantung kronis, dan sudah hilang.


Singkat cerita, Mama Lina telah menjanda selama kurang lebih 1 tahun, sendiri, tidak memiliki anak, apalagi cucu, tidak bekerja dan juga tidak memiliki usaha, warisan dari suami yang pas-pasan, oleh karena itu saya dan istri memiliki dimaksudkan untuk membelanjakan atau menghidupi Mama Lina, mulai dari bisnis telepon berbayar, listrik, hingga bisnis belanja dapur. Kehidupan sehari-harinya ditemani oleh seorang pembantu rumah tangga yang juga menjadi tanggungan kami.

cerita dewasa
Cerita Bokep Mama Lina 


Setiap 2 minggu sekali istriku selalu datang menjenguk Mama Lina dan pada saat yang sama mengantarkannya belanja keperluan dapur ke supermarket, aku hanya menelpon dan setidaknya mengunjunginya sebulan sekali. Semua ini kami lakukan secara timbal balik, karena ketika suaminya masih ada dan kondisi kehidupan kami tidak stabil, kami banyak membantu. Suatu saat istri saya tidak bisa datang mengunjungi Mama Lina, padahal jadwalnya sudah dijadwalkan untuk berbelanja kebutuhan dapur. Saya menggantinya, dan ini bukan pertama kalinya sudah hampir 45 kali, tapi kali ini sesuatu yang luar biasa.


Saya tidak lagi canggung dengan Mama Lina, karena saya sudah terbiasa bertemu dan bahkan seperti ibu saya. Soal tidur, kami sering tidur bertiga, saya, istri saya dan Mama Lina, bahkan suatu sore kami, Mama Lina dan saya tidur bersama di kamar, jadi tidak ada yang aneh, tetapi kejadian kali ini tidak direncanakan dan sangat mengejutkan. Sore harinya aku langsung menuju rumah Mama Lina, menggantikan istriku menemani Mama Lina berbelanja kebutuhan dapur seperti biasa, Sesampainya di rumah Mama Lina aku langsung memarkir mobilku di depan garasi rumahnya.


Sore Ibu! Sapaku sambil menghampiri Mama Lina yang sedang berbaring di sofa menonton TV, kucium tangan dan kedua pipinya, ini adalah kebiasaan dalam keluarga kami saat bertemu dalam satu keluarga.


Dengan siapa kamu Ren? Mama Lina bertanya sambil melirik ke pintu utama dan menatapku dengan cemberut.


Ya dengan mobil Ma..! Jawabku santai dan berbalik ke arah Kulkas untuk mengambil segelas air dingin.


Jangan bercanda, Mama Tanya beneran


Rendy tidak bercanda Ma., jawab Rendy kok, sekarang aku duduk di bangku tamu di depan sofanya sambil nonton TV juga.


Maksudmu, Eva tidak datang? Eva adalah istriku.


cerita bokep
Cerita Bokep Mama Lina 


Eva sedang tidak enak badan, jadi Rendy ada di sini. Jawabku sambil mengalihkan pandangan dari pesawat televisi ke arah Mama Lina, tapi pandanganku terhenti pada pahanya yang terlipat dan bertumpuk. ini normal maka tidak ada masalah bagi kami.


Kali ini saya merasa sedikit aneh, kog saya merasa terangsang dengan tampilan ini. Saya menyadari bahwa saya dengan cepat mengalihkan pandangan saya kembali ke televisi, tetapi perasaan saya menggoda, jadi saya mencoba mencuri pandangan dengan melirik paha sebelumnya, hati saya semakin gelisah, pikiran saya mulai menjadi tidak normal. . Saya mencoba membuang pikiran-pikiran yang mulai keliru.


Bu...! `` Sapaanku terhenti, aku ingin mengajaknya bicara tapi saat aku menyapanya bersamaan aku mengalihkan pandanganku lagi ke wajah Mama Lina, tapi pandanganku terhenti di dada Mama Lina, yang memperlihatkan gundukan karena belahan dastrernya di dadanya terkulai ke samping, karena saat itu posisi tidur Mama Lina di atas sofa miring.


Ada apa Ren Tanya mengagetkanku, aku langsung mengalihkan pandanganku ke wajahnya.


Ayo Ma, beres-beres, udah hampir 7 nich, nanti Supermaket tutup


Ren, badan Mama terasa lemas, tidak semangat, gimana kalau besok kita belanja


Nah Mama.., Rendy sudah sampai disini, selain itu besok Rendy ada kerjaan lembur, dan ya kalau Eva nyaman dan bisa datang kesini.


Ya, kapan Anda akan menyambutnya lagi?


Tidak Bu, barusan kalau ditunda tidak akan seperti dulu lagi


Kamu adalah orang yang keras kepala Ren, jika kamu menginginkannya tidak bisa ditunda


Iya, Mama nyontek dulu, tapi nanti kalau Mama sakit, repot juga buat kamu


Akhirnya dia dengan malas bangkit dari sofanya menuju kamarnya, aku melanjutkan menonton televisi. Setelah beberapa menit saya menunggu dengan tidak sabar, saya melirik ke pintu kamar, dan tiba-tiba mata saya kaget melihat pemandangan di kamar, saya melihat Mama Lina dengan punggungnya ke pintu kamar hanya mengenakan celana dalam tanpa bra, sayangnya posisinya juga dengan memunggungi saya sehingga saya hanya bisa menikmati lekuk tubuhnya dari belakang, dan cukup cantik masih seperti remaja, semuanya kencang dan gempal. Aku semakin kacau.


indo sex
Cerita Bokep Mama Lina 


Aku terus memperhatikan dari ujung rambut sampai ujung kaki, rambut yang rontok malah membuatku semakin bersemangat. Kulihat Mama Lina memakai baju berenda putih, nah rupanya dia tidak memakai bra, setelah itu dia memakai celana jins ketat sepanjang tiga perempat, dan segera berbalik ke arah pintu kamar, aku segera memalingkan muka ke arah televisi seolah-olah tidak. t tahu apa yang terjadi sebelumnya. kamar.


Ayo, Ren. Kita jalan jalan, kata Mama Lina yang baru saja keluar dari kamarnya, dan aku meraih remote TV untuk mematikan TV, sambil bangkit dari sofa yang aku duduki.


Kalau nanti Mama sakit, kamu harus menanggungnya Rend! Mama Lina membuka percakapan lagi setelah beberapa menit kami meninggalkan rumahnya dan Mama Lina sedang menikmati jalan-jalan sambil duduk di sebelahku. Saya sambil memegang setir menjawab dengan santai dan manja.


Iya. Ya, Bu, siapa lagi yang akan menjaga Mama kalau bukan Rendy.


Mama sambil berbaring, kan Ren? dia bertanya sambil bersandar di kursi mobil yang dia duduki.


Bisakah Ren? tanyanya lagi sambil memegang tangan kiriku, tapi sekarang posisi Mama Lina berbaring telentang, seolah sedang meremas buah dadanya yang menggairahkan.


Aku menoleh ke samping ke arah Mama Lina sambil mengangguk, tapi lagi-lagi pandanganku terhenti di dada Mama Lina, yang terlihat dari lekuk-lekuk tubuhnya yang samar dari balik kemejanya yang sengaja dibuka kancingnya di bagian atas. Aku mengalihkan pandanganku kembali ke jalan raya sehingga tidak terjadi apa-apa. Sesampainya di supermarket, mobil saya parkir di tempatnya dan kami berjalan ke supermarket bergandengan tangan, Mama Lina mengaitkan tangan saya untuk memeluknya, ini normal bagi kami, tetapi kali ini darah saya mendidih sambil berpegangan tangan dengan Mama Lina , bagaimana tidak bertambah besar, yang selama ini di benakku melewati lekukan payudara Mama Lina, kini menyentuh siku kiriku seirama dengan langkah kami saat menuju supermarket.

cerita sex
Cerita Bokep Mama Lina 


Sesampainya di dalam supermarket, saya langsung menyambar Lorry yang berada di samping pintu masuk supermarket, dan kami pun kembali bergandengan tangan menuju etalase untuk kebutuhan rumah tangga. Satu persatu barang dapur dipilih dan diambil oleh Mama Lina, aku pun sibuk dengan aktivitasku sendiri memperhatikan lekuk tubuh Mama Lina yang masih mengencang, yang terus bergerak, terkadang merunduk dan berdiri lagi sambil memeriksa barang-barang yang di pajang. kasus. Khayalanku berhenti karena sapaannya.


Rend, lihat labelnya, apakah jangka waktunya masih berlaku, tanyanya sambil jongkok dan dan tanpa melihat ke belakang dengan tangan memegang kaleng makanan berikan padaku. Lalu aku mendekat ke Mama Lina dan berdiri tepat di sampingnya yang sedang jongkok, mengambil makanan kaleng yang ada di tangannya dan aku melihat dengan seksama label tanggal kadaluarsa yang dimaksud.


Masih lama, Bu, jawabku sambil mengembalikan makanan kaleng itu kepada Mama Lina yang saat ini sedang membungkuk melihat barang-barang lainnya.


Pokerpelangi | Saya kaget melihat dua buah gunung menempel di dada Mama Lina, terlihat jelas karena posisinya yang membungkuk sehingga bajunya menjuntai. Payudara yang indah, masih kencang, dan memiliki puting yang masih kencang dan tidak terlalu besar, dapat dimaklumi karena Mama Lina belum pernah menyusui bayinya. Bentuknya masih bagus, tanpa sedikit pun kerutan di sekitar puting, putih mulus dan terawat. Ada sekitar sepuluh detik aku memperhatikannya, berhenti karena Mama Lina berdiri dan menggeser posisi.


Sekarang aku juga berada di sampingnya, dengan maksud mendapatkan kesempatan untuk melihat seperti dulu, dan memang benar Mama Lina menunduk sebentar, dan aku tidak melewatkan kesempatan itu dengan langsung membidik pemandangan payudara indah itu. Sudah sekitar setengah jam kami mengitari jendela demi jendela, tiba-tiba dari posisi jongkok Mama Lina meraih tangan kiriku yang berada di sebelahnya. Sambil menjabat tanganku Mama Lina berdiri dan menempelkan badannya ke sisi tubuhku dan langsung meletakkan wajahnya di bahu kiriku sambil bergumam.


Mama pusing Ren .. Mama sudah tidak kuat lagi Lalu tangan kiriku mengaitkan pinggul Mama Lina setengah berpelukan dan berkata,


Ya .. tidak apa-apa ayo pulang, jika masih ada barang yang kurang bisa kalian beli di ruko dekat rumah. Tanpa menunggu jawaban Mama Lina sembari masih menggenggam tangan kanannya, kuambil keranjang belanjaan dan berjalan menuju kasir.


Setelah membayar semua belanjaan, saya meminta kasir membantu membawa barang-barang ke mobil, sementara saya berjalan di depan sambil memeluk Mama Lina. Yang saya rasakan sekarang adalah payudara Mama Lina menempel di rusuk kiri saya, dan bau harumnya terasa di pipi saya. Sesampainya di mobil, saya membuka pintu dan membimbing Mama Lina masuk ke dalam mobil, perlahan saya mengambil tempat duduk dan meletakkannya di kursi sebelah pengemudi, dan sementara tangan saya memegang tubuh Mama Lina ke bawah, tangan saya menyentuh kedua sisi mobil. payudaranya dengan tanganku, oh my. payudara keras.

cerita dewasa
Cerita Bokep Mama Lina 


Dalam perjalanan pulang, saya tanya apa saya perlu ke dokter, tapi mama lina bilang tidak, karena dia hanya merasa pusing, mungkin dia masuk angin. Saya setuju dan langsung mengarahkan mobil ke rumah Mama Lina. Saya menyempatkan diri untuk memegang kening Mama Lina dengan tujuan untuk mengecek apakah badannya panas atau tidak. Aku mengalihkan pandanganku sekali ke arah Mama Lina yang berbaring di sampingnya.


Masih pusing Bu.., tanyaku.


Sedikit.. jawabannya singkat.


semoga cepat sembuh ya mba..


Percakapan kami terhenti dan hening beberapa saat. Mobil saya parkir di depan rumah, dan buru-buru saya turun dan melanjutkan ke sisi kiri mobil untuk membukakan pintu untuk Mama Lina, saya buka pintu, saya melihat Mama Lina merasa berat mengangkat diri dari kursi mobil.


BACA JUGA : Nikmatya Tubuh Montok Istri Temanku


Tolong Mama, Ren., kamu tidak bertanggung jawab, tegurannya manja.


Aku segera melingkarkan lenganku di pinggulnya dan turun dari mobil dan segera membawanya ke dalam rumah. Sesampainya di depan pintu masuk Mbok Atik, pembantu Mama Lina membukakan pintu dan aku yang menggendong Mama Lina, menyuruh Mbok Atik untuk membongkar barang dan mengunci kembali mobil.


Apakah Anda ingin tidur di sofa atau di kamar?


Tepat di kamar Rend Kami pergi ke kamar, dan aku segera membaringkan Mama Lina di punggungnya di tempat tidur. Mama Lina berbaring sambil memegangi kepalanya.


Rendy taruh minyak kayu putih dulu, perut Mama, setelah itu Rendy memijat kepala Mama Pintaku.


Mama Lina terdiam, maksudku dia setuju, jadi aku segera pergi untuk mengambil minyak kayu putih yang ada di kotak obat. Aku angkat baju bawah Mama Lina sedikit sampai ke rusuk bawahnya, dan aku juga mengolesi minyak kayu putih, aku melakukannya dengan lembut.


Buka kancing celana Mama agar aku bisa bernafas lega. Aku tahu dia tidak akan menjawab dan aku segera membuka kancing celananya.


Aku selesai mendandani perutnya dan tanpa meminta izin aku mengoleskan bagian atas dadanya, saat itu aku melihat Mama Lina memejamkan mata sambil memegangi kepalanya dengan kedua tangan. Dan aku duduk di tempat tidur di sisi kanan Mama Lina. Seperti yang dijanjikan, aku selesai memijat kepala Mama Lina, perlahan aku menarik tangannya ke bawah, dan tanpa sadar tangan kanannya jatuh di atas pangkal pahaku, hampir mengenai tanganku.


Perlahan kupijat kepalanya dengan lembut, dia menikmatinya, tiba-tiba aku teringat pemandangan indah di supermarket tadi, dua gundukan daging yang menggairahkan, seketika pandanganku beralih ke dada Mama Lina, tapi sayang hanya bagian atasnya saja yang terlihat, bajunya hanya terekspos. sedikit saat saya mengoleskan minyak kayu putih pada bagian dada tadi.


Ren. Jangan dulu pulang, temani Mama sampai aku merasa nyaman. Aku terkejut dengan suara tadi dan aku memalingkan wajahku ke arah wajah Mama Lina sambil mengangguk.


Pijatan saya berlanjut ke kepala Mama Lina, dan dia menutup matanya lagi. Merasa lelah karena posisi pijatan saya sedikit membungkuk, saya pindah duduk di karpet lantai. Sekarang posisi pijat saya sambil duduk di lantai dengan kepala dibaringkan di tempat tidur, tepat di samping payudara Mama Lina. Karena mungkin aku terlalu lelah, aku tertidur, mungkin 15 menit, dan aku terbangun karena tekanan payudara kanan Mama Lina di ubun-ubun kepalaku.

cerita bokep
Cerita Bokep Mama Lina 


Aku mengangkat kepalaku, kutemukan Mama Lina sedang tidur menyamping menghadapku, dan tanpa disadari kini pipiku menempel tepat di atas payudara kanan Mama Lina. Saya tidak berani bergerak, saya hanya terus menekan pipi saya, tetapi barang-barang saya mulai mengeras. Ada sekitar satu menit aku terdiam dalam posisi ini, dan tiba-tiba Mama Lina memindahkan tangan kirinya yang tadi berada di pahanya ke bahuku tepat di bawah leher, seolah memelukku gerakan Mama Lina menyebabkan bajunya tersangkut di daguku. dan ditarik ke bawah, sehingga payudara lebih terbuka lebar, dan kepala saya juga didorong ke bawah dengan posisi tidur Mama Lina masih menyamping dan yang menyenangkan saya adalah puting kecil kanan. Yang kecil satu sentimeter di ujung bibirku.


Saya bertanya-tanya dan gemetar, apakah ini sengaja dilakukan oleh Mama Lina, dan apakah dia benar-benar tidur sehingga dia tidak tahu situasi ini. Sementara pikiranku bertanya-tanya tanpa sadar lidahku sudah mulai


menjilati tepi puting kecil dan halus itu, aku terus menjilatnya sepuasnya dan perlahan-lahan aku menggerakkan kepalaku sedikit lebih dekat sehingga aku bisa mengisap dan mengisapnya. Sekarang aku mengisap puting yang menggairahkan itu.


Mama lina masih memejamkan matanya, apakah dia sedang tidur atau tidak tapi aku tidak peduli lagi dan perlahan-lahan aku membuka kancing lagi di baju atasannya, agar aku bisa lebih leluasa menjilat payudara indah ini. Tiba-tiba ada gerakan di kaki Mama Lina, dan aku langsung melepas bibirku di puting Mama Lina dan pura-pura tertidur. Wow, Mama Lina memindahkan tubuhnya dan menggesernya kembali ke saya. https://putraremajajakarta.blogspot.com/


Sesaat aku terdiam melihat punggung Mama Lina, tapi pikiranku terus merangkak mencari alasan agar aku bisa menikmati payudara montok itu, tahu nafsuku sudah mulai tak terbendung. Kesempatan, apalagi aku tahu Mama Lina sudah bertahun-tahun tidak tersentuh sihir, pasti vaginanya sudah mulai kencang dan kencang lagi. Akhirnya, saya memutuskan untuk memberanikan diri ke tempat tidur dan berbaring di samping Mama Lina dengan posisi menyamping menghadap punggung Mama Lina.


Sesaat kupikir harus mulai dari mana, aku bingung, tapi akhirnya kuputuskan untuk memeluk Mama Lina dari belakang dengan membungkus tangan kananku di tengah dadanya. Perlahan aku letakkan telapak tanganku di atas payudara kiri Mama Lina, wah. benjolannya masih keras, perlahan aku gerakkan tanganku ke tengah payudaranya, kini posisi tanganku sedang bermain-main dengan puting payudara mama lina sambil meremasnya sebentar.

tiktok dewasa
Cerita Bokep Mama Lina 


Aku merasakan tubuh Mama Lina bergerak dan aku berhenti sejenak dalam permainanku dalam posisi masih memeluk Mama Lina dan tanganku masih di gundukan payudara Mama Lina. Di saat yang sama aku hendak memulai permainanku lagi, karena kupikir Mama Lina sudah tertidur lagi, aku mendengar suara parau dan serak dari sampingku.


Ren, Mama tahu kalau Rendy sedang menirukan, dan sekarang memegang susu Mama, suara ini datang dari Mama Lina. Saya terkejut dan kaku, takut dan bersalah.


Ma.. Belum selesai bicara tiba-tiba tanganku yang berada di atas dada Mama Lina dipegang dan dia berkata


Tidak apa-apa Ren, jika kamu masih belum puas lanjutkan saja, selama kamu bisa memberi Mama kesenangan


Tanpa menunggu sepatah kata pun dari Mama Lina, saya langsung menarik tubuh Mama Lina sehingga dia terlentang, dan karena kancing bajunya setengah terbuka, payudara yang telah saya peras terlihat.


Rendy akan memberikan kepuasan yang telah lama hilang dari Mama malam ini. Setelah mengatakan itu, aku langsung menerkam dan menghancurkan bibir mungil di depanku.


Permainan bibir berlangsung sangat lama, kami bertukar mengisap bibir atas dan bawah, bermain lidah satu sama lain, seperti dua orang yang sudah lama tidak berciuman. Aku berhenti bermain bibir dan berciuman dan aku berkata pelan sambil menatap mata Mama Lina yang sudah mulai layu.


Mama puas dengan ciuman Ma.. dia tersenyum dan mengangguk.


Sekarang Mama, nikmatilah, Mama diam dan nikmati, Rendy akan memberimu kesenangan yang diminta Mama


Perlahan aku menggulung tubuhku yang berada di atas Mama Lina ke bawah, sehingga wajahku tepat berada di atas dada Mama Lina. Aku mencium lembut leher kirinya dan perlahan berbalik ke leher kanannya, setelah puas dengan ciuman di leher, aku memindahkan ciuman itu ke atas dada Mama Lina.


Pertama aku cium dan aku jilat gundukan kedua payudara, dan bergeser ke tengah, sekarang aku akan mengitari gundukan payudara kanan dan sekarang gundukan kiri. Perlahan kujulurkan lidahku ke puting kiri Mama Lina dan menghisapnya sedikit sambil menggigit pelan. Aku berlari dengan kedua tangan Mama Lina dan mulai memeluk tubuhku, dan aku juga merasakan Mama Lina mulai menggerakkan pinggulnya yang aku tahu dia mencari penghalang untuk menekan tepat di bibir vaginanya. Aku memindahkan kuluman dan bibirku ke puting Mama Lina di sebelah kanan, Mama Lina bergerak sedikit lebih cepat, dia mulai terangsang sepenuhnya.


Enak Bu.., ???Mama Bahagia.??..lanjut saya lagi.


Ren. Mama senang, Mama puas.., Kamu pintar, Kamu lembut. Anak manis, Mama sudah lama tidak merasakan ini, Mama. Aku ingin setiap aku melihatmu berciuman dan melihat MamaRen, lagi nak, jangan bicara terlalu lama, terus lakukan apa yang ingin kamu lakukan, Mama pasti bahagia.


Cium lagi Ren.., Mimik lagi anak manja..


Saya juga terus bermain dengan lidah saya pada dua susu rebus yang keras. Perlahan cium dan jilatku sementara tubuhku kembali melorot, kini kakiku sudah menyentuh lantai. Perlahan aku mencium perut Mama Lina dan terus turun sambil membuka ritsleting celana Mama Lina. Sekarang posisi ciuman saya ada di bawah pusar Mama Lina, sekitar satu sentimeter lagi di atas klitoris Mama Lina.


Tubuhnya mulai bergerak tidak menentu, pinggulnya naik turun seolah ingin ujung lidahku segera menyentuh bagian yang mulai basah, sesekali aku mendengar suara mendesis dari bibir mungil Mama Lina dan nafasnya mulai memburu. menjadi tidak menentu.


ahhkk. Hek. ehhhh, yahhhh Ren


Cerita sex | Perlahan kutarik dan kulepas celana jeans dan celana dalam Mama Lina, badan dan kakinya juga tertekuk sehingga dengan mudah aku melepas celana yang menutupi vaginanya. Sekarang celananya lepas, tidak ada yang menutupi kulit mulus Mama Lina dari pusar ke bawah, sedangkan kancing baju yang dikenakannya sudah saya buka semuanya dan terbuka lebar. Aku terdiam sesaat dan memandangi tubuh mulus Mama Lina yang terbaring pasrah sambil memejamkan mata. Aku melihat dari kedua payudaranya hingga ke tengah selangkangannya yang menjepit vaginanya yang ditutupi rambut halus dan pirang, aku melihatnya beberapa kali, akhirnya aku dikejutkan oleh suara Mama Lina.

cerita sex
Cerita Bokep Mama Lina 


Manja nak .., sudah selesai memuaskan mama, ..atau mama lihat saja kamu seperti itu ??


Tentu saja tidak, Mama sayang, kamu akan mendapatkan kepuasan yang belum pernah Mama dapatkan sebelumnya. ..tapi Rendy tidak akan menyia-nyiakan pemandangan langka ini, jadi Rendy puas melihat Mama dulu.


Ayo ren., Mama sudah tidak sabar merasakan kepuasan yang kamu janjikan ..., kamu bisa melihat mama kapanpun dan dimanapun nanti mama akan sayang sama kamu asalkan kamu selesaikan sekarang


Tanpa menjawab apa-apa lagi aku berlutut di ujung kakinya di tengah kakinya. Perlahan aku mengelus dengan kedua tanganku kaki Mama Lina mulai dari bawah betis sampai selangkangannya berulang kali naik turun sambil sesekali ujung jariku menyentuh bibir kiri dan kanan vaginanya. Mama Lina mulai merasakan rangsangan, kaki dan pinggulnya mulai bergerak dan sesak. Melihat itu aku langsung membungkuk dan menjilat vagina Mama Lina.


Ada bau khas dari vagina yang terawat rapi dan basah, dan saya yakin vagina ini sudah bertahun-tahun tidak tersentuh benda keras, terlihat kencang dan tidak berkerut seperti genjer ayam, satu keuntungan besar yang saya dapatkan lidahku semakin lincah dan sambil menggigit dan menghisap bagian klitoris yang sangat sensitif.


Ren. Enak banget rennnn., kamu benar, Mama belum pernah merasakan jilatan seperti ini sayang banget., ahhhkkk Ren..ahhhh ehhhhhhhlk kkk.. sambil bergumam Mama lina menjambak rambutku dengan kedua tangan jadi aku meremas dan menekan bibirku kuat-kuat terhadap vaginanya.


Jangan hentikan Ren .., Mama puas., Mama ahhkk. Bu.., Mama nikmati saja Ren. Uhhh ..


Apa yang kamu lakukan Ren, Bertobatlah anakku .., maaf Mama .. ahkkkkk ahhhhhhh enaknya Ren, aku tidak peduli dengan ocehannya, aku terus menjilat vaginanya yang basah, aku pegang pinggulnya dengan kedua tanganku agar tidak untuk mengganggu permainan saya dengan meronta-ronta.


Tiba-tiba aku merasa kepalaku terangkat dan aku melihat Mama Lina sudah duduk di depanku, dengan cepat tangan Mama Lina meraih ikat pinggangku dan mengancingkan celanaku, dan membuka resleting celanaku. Aku merasakan darahku mengalir deras dan rambutku berdiri tegak saat tangan kanan Mama Lina menyelinap ke dalam celanaku dan mengelus batang kemaluanku.


Saya hanya diam apa yang saya inginkan. Mama Lina terus mengelus sambil meremas alat kelaminku. Tidak sabar di bagian bawah celanaku, dan karena posisi aku berdiri dengan lutut di atas tempat tidur di depan Mama Lina, jadi gerakan tangannya menjatuhkan celanaku dan celana dalamku berhenti di lututku, tapi itu sudah cukup. untuk membuat penisku tidak tertutup lagi


Ren.. seberapa besar yang Anda katakan sambil membelai batang dan kantong biji kemaluan saya.


Ren kan sakit Ren, Mama udah lama gak masuk


Tidak Ma.., nanti Rendy pelan-pelan dan Mama akan merasakan enaknya..


Dan ahhhhhk.., aku terengah-engah, Mama Lina telah menarik ujung penisku, mengisapnya dan sambil menggerakkan kepalanya ke depan dan ke belakang aku merasa setengah dari kemaluanku telah masuk ke mulut Mama Lina. Kubiarkan dia menikmatinya sambil membuka kancing bajuku, setelah itu aku membuka kancing baju Mama Lina yang sudah kubuka tadi.


Sementara Mama Lina menikmati batang kemaluanku, tanganku juga meremas payudaranya dan sekali mengelus punggungnya dan yang lainnya. Pokoknya hampir di sekujur tubuhnya aku usap. Ciuman Mama Lina di kemaluanku berhenti dan dia meraih kedua tanganku, dan menariknya sementara Mama Lina berbaring kembali tubuhnya, kemudian tubuhku tertarik untuk jatuh di atas tubuhnya.


Mama sudah tidak sabar ingin merasakan koper milik anak besar Mama, Ren..


Ya sayang . Sapa aku sambil meraih bibir mungil Mama Lina.


Sambil berciuman, aku menggerakkan pinggulku untuk mengarahkan tongkat sihirku ke dalam mulut vagina Mama Lina yang sudah menyempit lagi. Aku merasa koperku sudah menempel di vaginanya, dan aku merasakan Mama Lina mengangkat pinggulnya untuk menekan batang kemaluanku dengan kuat. Kuangkat pantatku dan perlahan kuarahkan ujung batang kemaluanku tepat di tengah lubang basah ini, kutekan perlahan dan ahkkkk tubuh Mama Lina tersentak.


Sakit Ma??, Tanya saya dan Mama Lina tidak menjawab dia hanya menghela nafas. Ehhhh. Saya terus menekan sedikit demi sedikit, setengah kepala batang kemaluan saya masuk.. Saya menekan dan sekarang seluruh kepala kemaluan saya telah memasuki lubang lezat ini. Aku menekannya pelan-pelan dan pelan-pelan dan masuk setengah dari bagasiku tapi Mama Lina berteriak..


Ahhhhhhh ahhkkk saya menghentikan gerakan menekan saya dan saya bertanya:


Sakit mba?? Dia mengangguk tapi tangannya memegang pinggulku seolah tidak mengizinkanku untuk menarik tongkatku dari vaginanya.


Saya pikir, saya hanya setengah sakit dan merasa dicubit. Memang koper saya lumayan besar di atas normal, sedangkan badan mama lina khas badan asli kecil dan mempunyai barang yang sempit, saya jadi penasaran dan ingin merasakan nikmatnya saat seluruh koper saya masuk. Perlahan saya gerakkan pantat saya lagi menekan masuk , sangat lembut dan sangat lambat.


Ah, Ren. Ahhhhh. Iya ah ah. Ren.., itulah suara yang keluar dari mulut Mama Lina saat aku bergerak naik turun yang menyebabkan barang-barangku keluar masuk.


Saya menambahkan sedikit gerakan menekan dalam sehingga tongkat saya semakin dalam. Saya merasakan ujung batang saya seperti dihisap, betapa enaknya, saya hampir tidak tahan. Saya pikir semua batang saya telah tenggelam karena rasanya hangat dan enak. Dengan lembut aku meremas selangkanganku sementara tanganku membuka dan mengangkat kaki Mama Lina. Saya menekan dengan kuat dan menggerakkan pinggul saya dengan paha saya ditekan bersama dan semua batang saya telah masuk.

vidio sex
Cerita Bokep Mama Lina 


Ren.. enak banget ren, udah lama Mama nggak ngerasain kayak gini, jago main sex Anak Mama bisa ketagihan Ren. Aku terus memutar pinggulku dan mencium lehernya sambil memeluk tubuhku erat-erat.


Mama bisa tanya kapan saja, Mama telpon saja dan Rendy pasti akan melayani Mama


Ma..Mama masih enak,kencang dan ngilu., Rendy enjoy ma..


Ahhhkk Ren., goyang ehhhhh, goyang lebih cepat sayang.., Mama sepertinya ingin mendapatkannya


ahhkkkk Ren,,,, iya. Uhhhh hekkk.. RenI menghentikan goyanganku sejenak dan aku membetulkan posisiku dengan menarik lututku sedikit ditekuk agar saat mendapatkannya nanti aku bisa leluasa mengangkat dan menekan bokongku dengan bebas.


Jangan berhenti sayang..


tenang bu. Sama-sama kita nyarinya, nanti kalo nyampe Rendy keluar masuk kan, Rendy's, jadi makin enak Mamanya . Kalau bisa Mama bilang iya.. Aku sudah mulai menggoyangkan pinggulku dengan menekan pangkal pahaku.


Bu Sekarang nikmatilah, tutup matamu, Mama. Saya menggoyangkan dan memutar pinggul saya semakin cepat. Cerita Dewasa | Cerita Panas | Kisah 17 Tahun


Ren. Ahhhh, ayo Ren., Maju terus sayang,.. auuu ahh., ya. Ren. Iya


Uh ahhhh, eeeenak,,,, dulu anakku.., kamu. Ahhhhh, shake press,,,,, Sekujur tubuh Mama Lina mengejang dan goyanganku berputar lebih cepat.


Ren ahhhh, Ren. Reennnnn, Bu.. ahhhh, ahhhh.., Ren. Bye., Mama mau.., Mama keluar anakku.. Mendengar kata-kata itu aku pun mempercepat goyanganku. Ren. Yummy Ren,,,,,,, aku terus tekan Rennn dan aku terus goyang, sambil aku pegang biar gak keluar. Saya sengaja melakukannya agar Mama Lina puas sebelum saya pergi.


Ambil yang panjang. Ma,.. Ah,.. yang lama Ma. Puaskan Ma


Mama puas Ren,,,,,. Maju terus Ren,,,,,,,. Ahhhh, ahhhhhhhh. Kamu terlalu sayang.


Saya menghentikan goyangan saya dan segera saya menggantinya dengan gerakan naik turun.


. Ah Ren,,,,, ya. Ren seperti ini semakin enak sayang..


Puas. Puas. Oh, ini enak. Ahhhhhhhh,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, Ren Gerakan naik turunku semakin cepat dan badanku semakin sesak dan nafasku semakin sesak lebih tidak teratur.


Ma ahhhh, Ma.., ya.. Mama sayang, enak banget Ma., Mama garing, aduh Ohhhh


Ahhhh, Ibu. Randy ingin mendapatkan Ma.


Anda bisa sayang. Anda bisa, keluarkan semuanya. Mama sangat puas.


Ayolah. Ayo, dimanjakan. Aku mempercepat gerakanku agar suara yang terdengar semakin keras, aku sedikit meluruskan tubuhku untuk mengambil posisi siap menembakkan cairan dari belalaiku.


Rendy kena Ma., Keluar ahhhhhh Ma,,,,,,,.


Kembali. Mama juga merasakan cinta., hou. Susah banget sayang,,,,,,, lanjutkan nak, manja.


Air maniku menyembur berkali-kali, entah sudah berapa kali, dan menggerakkanku pelan-pelan dan akhirnya tubuhku lemas terhadap tubuh kecil Mama Lina. Aku masih berbaring di atas Mama Lina sementara aku belum mencabut tongkatku dan aku masih merasakan vagina Mama Lina berdenyut-denyut.


Perlahan aku jatuh ke sisi kanan Mama Lina yang juga terbaring lemas, aku masih memejamkan mata sambil menikmati permainan yang baru saja selesai. Mama Lina memiringkan tubuhnya ke arahku dan tangan kirinya melingkari dadaku, dan mencium pipiku.


Mama sangat puas Ren, Terima kasih Na, dia terus mencium pipiku dan aku meliriknya sambil tersenyum. Aku melihatnya menggosok selangkangannya dengan tisu di meja samping tempat tidur, dan setelah selesai Mama Lina bangkit dan duduk menyeka koperku.


Pesona Pelangi - Cerita Dewasa | Cerita Sex | Cerita Bokep - Indo Sex, Cerita Dewasa, Cerita Sex, Cerita Bokep, Indo Sex, cerita bokep , vidio dewasa, mama nakal, bokep jepang, cerita terbaru, vidio terbaru, foto seksi .


Toton Juga Vidio : Tante bohay tik tok ๐Ÿ‘‡๐Ÿ‘‡๐Ÿ‘‡


LihatTutupKomentar